Sumpah Pemuda

Pada peringatan Sumpah Pemuda 2021, Biro Mahasiswa dan Alumni (BMA) turut serta memperingati dengan tema “Bangkitlah Orang-Orang Muda”. Sumpah pemuda mengingatkan kita untuk sadar bahwa pemuda adalah orang-orang yang luar biasa karena kaya akan inovasi, karya, kreativitas. Oleh karena itu sebagai orang muda kita harus membawa sesuatu untuk berdampak bagi orang lain. Masa depan bangsa kita ada di tangan generasi-generasi muda sebagai mahasiswa bagaimana kamu dapat berperan apa yang bisa kamu lakukan dan berdampak bagi bangsa.

Peringatan Sumpah Pemuda 2021 diselenggarakan dengan mengadakan talkshow yang mengundang dua narasumber alumni UC, yaitu Kak Pya Perlita (volunteer Tangan Pengharapan) dan Kak Briandy Putra (founder Fordive). Kak Pya (alumni PSY 2015) bergabung bersama Tangan Pengharapan pada 2021 sebagai guru bantu pada Pulau Yapen, Papua. Selama di Pulau Yapen, semua aktivitas dilakukan di atas air karena rumah di sana merupakan rumah apung yang memberikan tantangan tersendiri. Selain itu pastinya harus hidup berdampingan dengan masyarakat serta memberikan solusi berdasarkan kacamata masyarakat. Sejak awal Kak Pya sudah memiliki keinginan yang kuat untuk berkecimpung dalam pendidikan Indonesia dan akhirnya ia menemukan organisasi yang sesuai dengan visinya. Visi Kak Pya dimulai dari motivasi yang kuat, jika memiliki motivasi maka hasilnya akan sejalan dengan apa yang diharapkan. Berbeda dengan Kak Pya yang memutuskan menjadi volunteer, Kak Briandi (alumni IBM-RC 2015) memutuskan untuk membangun bisnis sendiri yaitu Fordive. Kak Briandi memulai Fordive pada tahun 2019 sebagai perusahaan yang menggandeng anak-anak muda agar bisa berdampak bagi banyak orang. Fordive yang bergerak di bidang parfum ini mengalami banyak tantangan selama masa perintisan tetapi Kak Briandi tidak putus asa untuk melakukan terobosan-terobosan baru. Sejak awal Kak Briandi berkomitmen mendonasikan 10% dari hasil penjualannya. Menurut Kak Briandi, ketika kita membantu orang maka kita akan merasakan hal lain yang tidak pernah kita dapatkan.

Selain talkshow, Peringatan Sumpah Pemuda juga diselenggarakan melalui YouTube BMA Universitas Ciputra Surabaya. Melalui tema yang diusung pada tahun ini, yaitu “Bangkitlah Orang-Orang Muda”, mahasiswa Universitas Ciputra Surabaya diajak menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan serta terlibat aktif dalam kepedulian terhadap Negara Indonesia, terutama pada masa pandemi Covid-19 ini.

“Saya mengajak kita semua untuk bangkit dan terlibat dalam program-program nyata untuk membangun Bangsa Indonesia dengan keterlibatan kita dalam program-program kemanusiaan, program-program kepedulian terhadap pendidikan dengan ikut mengajar. Ayo terlibat dalam proyek di desa untuk membangun desa-desa di Indonesia, program-program entrepreneurship untuk menumbuhkan semangat dan gairah ekonomi masyarakat Indonesia dan juga terlibat dalam program-program penelitian untuk pengembangan keilmuan di konteks Indonesia dan terapannya bagi Bangsa Indonesia,” tutur Prof. Dra. Jenny Lukito Setiawan, M.A., Ph.D., Psikolog dalam kata sambutannya.

Peringatan Sumpah Pemuda pada YouTube BMA Universitas Ciputra Surabaya diisi dengan berbagai penampilan-penampilan mahasiswa dan mahasiswi Universitas Ciputra Surabaya. Terdapat penampilan tari tradisional, tari modern, menyanyi, serta musikalisasi puisi. Selain itu juga terdapat berbagai refleksi untuk kita sebagai pemuda-pemudi Indonesia.

Untuk memulai sesuatu yang berdampak, kita harus berani mencoba melakukan banyak hal dan all out ketika melakukan suatu proyek sehingga mendapatkan suatu pelajaran baru bagi orang sekitar. Ketika kita melakukannya setengah-setengah, maka hasilnya pun tidak dapat dirasakan oleh banyak orang. Sebelum menjadi berkat untuk orang banyak, kita harus enjoy terhadap apa yang dilakukan. Kita juga harus meng-improve diri kita dengan membuat planning dan goals yang ingin dicapai. Tanpa perencanaan yang jelas, kita akan menemukan zona nyaman dan terbuai sehingga tidak dapat memberikan dampak bagi orang lain. Ketika ingin berdampak, kita harus memulai dari diri sendiri dan menghilangkan stigma-stigma yang ada.

“Sukses itu ketika kamu bisa mensukseskan orang-orang disekitarmu” – Ibu Ida Kristin Sianipar, S.Th., M.M., Kepala Biro Mahasiswa dan Alumni.